Halaman

Translate

Senin, 13 Juli 2015

Bidadari setengah sinar rembulan



Bidadari setengah sinar rembulan

                      Dibawah setengah sinar rembulan ku memikirkanmu begitu dalam , hati ini kosong berjalan seperti hampa , berpikir masa depan yang tak datang kuharapkan , ku ingin meminangmu tetapi aku tidak memiliki sesuatu, kau begitu jauh seperti bintang apakah ku bisa mengemban semua ini ? , entah aku tak tau seberapa hebat aku ini , kadang orang melihat ku bisa melakukan itu, tapi ku melihat diri ini begitu sulit untuk berkata , selalu kurang kurang dan kurang , apakah ini yang disebut manusia, tidak kunjung senang kadang apa yang kita punya di depan mata tidak kita sadari. 

                   Di stasiun blitar kita bertemu , aku berpakaian  tidak seperti biasanya dan itu bukan kebiasaan ku , ku bermaksud berkenalan seseorang yang diperkenalkan temanku dengan niat mencari jodohku ketika itu kau memakai hijab pink kalau tidak salah , tampak kecil dari kejauhan , ku sengaja berangkat dahulu agar ku bisa tau mana yang ada di foto hpku, mungkin itu bakatku dalam mencari informasi , ku sempat bercita-cita menjadi intel sehingga terbawa oleh kehidupanku , ku melihat tampak kejauhan, kau duduk duduk diteras bersama temanmu , kemudian kupastikan dengan mengirim pesan singkat apakah benar itu kamu , dan kamu membenarkan bahwa itu kamu , ku ingin mendekatimu tetapi ku ragu karena masih ada temanmu , kau suruh aku melalui pesan singkat untuk datang kesitu, aku langsung beranjak dari tempat dudukku sambil meloncat dari tempat duduk hampir aku tertabrak oleh pengendara montor saking begitu semangat nya , ku mendekatimu seraya berkata namaku dan kau saut dengan namamu begitu pula temanmu, kita berbincang bincang seolah kita sudah bertemu lama, kau mengantarkan temanmu untuk mencapai sesuatu  kita berbincang bincang apa yang perlu , temanmu paham apa yang ku mau ,  suara kereta terdengar datang dari kejauhan sehingga waktu untuk berbincang bincang dengan temanmu lewat berlalu , kereta datang menjemput temanmu yang kau hantar , untuk mencapai sebuah tujuan . 

                      Berjalan menuju keramaian , setelah kau antarkan temanmu sampai pintu gerbang , ketika itu kau mau pulang, tapi perkenalan kita terlalu singkat , kau pun begitu mengerti apa yang ku mau , kau pun ajak aku untuk pergi di keramaian , kau begitu lelah setelah seharian melakukan aktifitas tetapi tetap kamu paksakan untuk pergi ke sebuah keramaian, sebenarnya jika memang tidak perlu tidak usahlah memaksakan diri itu yang kusampaikan tetapi rasa ingin tahumu begitu tinggi sehingga lupa akan kelelahanmu, dan kita berjalan berdua , kau berjalan seperti seorang model cat walk akupun sempat malu ketika berpapasan dengan orang lain , aku tidak pede melihat laki – laki lain yang membawa istrinya atau pasangannya menatap kearahku dan itu bukan kebiasaanku.
Ketika itu tepat hari jadi kota blitar , kita berjalan berdua menuju keramaian, berjalan sambil melihat orang - orang yang sibuk menuju keramaian, montor yang berjejalan seperti semut mengerumuni gula , entah apa di dalam alun-alun kota blitar karena ditutup mengeliling stand-stand jajanan khas blitar. kami tidak bermaksut untuk masuk kedalam alun-alun tetapi setelah kita akan mengitari alun-alun tidak ada sekali yang ingin dilihat dan semua orang menuju ke dalam alun-alun, mau tidak mau kita harus masuk . secara tidak sengaja kami menemukan pintu dari samping alun-alun , dan ternyata jalanan disitu becek kau paksakan dirimu masuk dan akupun mengikuti karena itu adalah sifatmu, karena kau pernah berkata sesuatu yang belum pernah kau coba maka akan kau coba sampai menemukan sebuah kesimpulan. 

              Dengan dibawah setengah sinar rembulan kamu tersenyum begitu melihat kaki mu sedikit terkena becekan tanah , aku pun juga tersenyum melihat itu . kemudian kita menuju stand ternyata banyak orang yang melihat stand jajanan khas blitar, dengan berjalan melawan arus kami memilih stand yang menjual es hijau , saking terpesona oleh senyumanmu ku sampai lupa kalau ku berada di keramaian tepat pada hari sabtu malam, banyak teman-teman desa dan tetangga bahkan keluarga yang keluar untuk sekedar melihat keramaian , ku bingung kepayang setelah menyadari kalau ku berada ditengah-tengah mereka karena baru kali itu ku berkenalan dengan seorang wanita dan mengajak di keramaian malam , ku makan es hijau itu sambil memalingkan keramaian karena hal itu belum pernah ada di dalam hidupku. Ku ungkapkan semua alasan itu menghindari keanehan dalam diriku, setelah selesai minum es hijau kau menemukan jalan keluar yang langsung keluar dari keramaian jalan kecil yang tersingkap,  kemudian kita berjalan keluar sambil bertanya lebih leluasa tentang kejadian tadi, dan kaupun tersenyum. kemudian kita berdua berjalan menuju stasiun untuk mengambil montor tetapi ditengah-tengah perjalan ada seseorang yang memanggilku dan ternyata dia adalah tetanggaku sendiri aduh begitu ku malu bertemu tetanggaku itu , sampai istrinya kaget melihatku berdua keluar sama seorang wanita. Kuapamiti tetanggaku itu untuk menuju parkiran, ketika di perjalan menuju parkiran kamu bercerita tentang dirimu bahwasannya kau belum bisa melupakan mantanmu. Mendengar kalimat itu aku langsung berpikir cintaku bertepuk sebelah tangan. kemudian ku antarkan kau pulang sampai rumah temanmu dan aku pulang. 

                              Kau memang bidadari setengah sinar rembulan begitu berkarakter dengan pendirianmu, dan senyumanmu itu. Terima kasih membuat hatiku merasakan cinta pada pandangan pertama yang kedua kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar