Bidadari setengah sinar rembulan
Berjalan menuju keramaian ,
setelah kau antarkan temanmu sampai pintu gerbang , ketika itu kau mau pulang,
tapi perkenalan kita terlalu singkat , kau pun begitu mengerti apa yang ku mau
, kau pun ajak aku untuk pergi di keramaian , kau begitu lelah setelah seharian
melakukan aktifitas tetapi tetap kamu paksakan untuk pergi ke sebuah keramaian,
sebenarnya jika memang tidak perlu tidak usahlah memaksakan diri itu yang
kusampaikan tetapi rasa ingin tahumu begitu tinggi sehingga lupa akan
kelelahanmu, dan kita berjalan berdua , kau berjalan seperti seorang model cat
walk akupun sempat malu ketika berpapasan dengan orang lain , aku tidak pede melihat
laki – laki lain yang membawa istrinya atau pasangannya menatap kearahku dan
itu bukan kebiasaanku.
Ketika itu tepat hari jadi
kota blitar , kita berjalan berdua menuju keramaian, berjalan sambil melihat
orang - orang yang sibuk menuju keramaian, montor yang berjejalan seperti semut
mengerumuni gula , entah apa di dalam alun-alun kota blitar karena ditutup
mengeliling stand-stand jajanan khas blitar. kami tidak bermaksut untuk masuk
kedalam alun-alun tetapi setelah kita akan mengitari alun-alun tidak ada sekali
yang ingin dilihat dan semua orang menuju ke dalam alun-alun, mau tidak mau
kita harus masuk . secara tidak sengaja kami menemukan pintu dari samping
alun-alun , dan ternyata jalanan disitu becek kau paksakan dirimu masuk dan
akupun mengikuti karena itu adalah sifatmu, karena kau pernah berkata sesuatu
yang belum pernah kau coba maka akan kau coba sampai menemukan sebuah
kesimpulan.
Dengan dibawah setengah
sinar rembulan kamu tersenyum begitu melihat kaki mu sedikit terkena becekan
tanah , aku pun juga tersenyum melihat itu . kemudian kita menuju stand
ternyata banyak orang yang melihat stand jajanan khas blitar, dengan berjalan
melawan arus kami memilih stand yang menjual es hijau , saking terpesona oleh
senyumanmu ku sampai lupa kalau ku berada di keramaian tepat pada hari sabtu
malam, banyak teman-teman desa dan tetangga bahkan keluarga yang keluar untuk
sekedar melihat keramaian , ku bingung kepayang setelah menyadari kalau ku
berada ditengah-tengah mereka karena baru kali itu ku berkenalan dengan seorang
wanita dan mengajak di keramaian malam , ku makan es hijau itu sambil memalingkan
keramaian karena hal itu belum pernah ada di dalam hidupku. Ku ungkapkan semua
alasan itu menghindari keanehan dalam diriku, setelah selesai minum es hijau
kau menemukan jalan keluar yang langsung keluar dari keramaian jalan kecil yang
tersingkap, kemudian kita berjalan
keluar sambil bertanya lebih leluasa tentang kejadian tadi, dan kaupun
tersenyum. kemudian kita berdua berjalan menuju stasiun untuk mengambil montor
tetapi ditengah-tengah perjalan ada seseorang yang memanggilku dan ternyata dia
adalah tetanggaku sendiri aduh begitu ku malu bertemu tetanggaku itu , sampai
istrinya kaget melihatku berdua keluar sama seorang wanita. Kuapamiti
tetanggaku itu untuk menuju parkiran, ketika di perjalan menuju parkiran kamu bercerita
tentang dirimu bahwasannya kau belum bisa melupakan mantanmu. Mendengar kalimat
itu aku langsung berpikir cintaku bertepuk sebelah tangan. kemudian ku antarkan
kau pulang sampai rumah temanmu dan aku pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar